Kamis, 21 Februari 2013

RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

(SITI ROFI’AH) Download Artikel

BAB I
Pendahuluan

    Filsafat & ilmu adalah 2 kata yang saling terkait, baik secara substansial dan historis. Kata filsafat berasal dari kata majmuk “Filos & Sophia”. Kata pertama berarti cinta atau sahabat, yang kedua berarti pengetahuan bijaksana. Philosophia berarti cinta akan pengetahuan yang benar.
    Istilah filsafat mengandung banyak pengertian Jujun S. Suriasumantri. Namun filsafat diartikan sebagai suatu cara berfikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berfikir mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Tidak ada suatu hal yang bagaimanapun kecilnya terlepas dari pengamatan kefilfasatan.
    Filsafat menanyakan segala sesuatu dari kegiatan berpikir kita dari awal sampai akhir, seperti di nyatakan oleh Socrates, bahwa tujuan filsafat yang sebenarnya bukanlah menjawab pertanyaan kita, namun mempersoalkan jawaban yang diberikan.
»»   Selanjutnya.........

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

(Cicik Zulaichah) Download Artikel

BAB I 
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Apakah kriteria kebenaran?Apakah kriteria bahwa suatu pernyataan adalah benar? Suatu pernyataan adalah benar jika sesuai dengan fakta criterion of truth is “correpondence with reality “, Ini adalah teori korespondensi. Menurut teori ini”suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan denga yang dituju. Dalam proses pembuktian secara empiris  (pengumpulan fakta-fakta) untuk mendukung kebenaran sua tu pernyataan Apakah kriteria kebenaran?: Suatu pernyataan adalah benar jika berhubungan secara logis dengan pernyataan yang lain; Ini adalah benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten teorikoherensi. Menurut teori ini,  suatu pernyataan dianggap berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar Termasuk kedalam teori ini adalah kebenaran matematika dan logika deduktif
»»   Selanjutnya.........

SUPERVISI PENDIDIKAN ANTARA REALITA DAN IDEALITA

(Rohikim Makhtum) Download Artikel

A. Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan di Indonesia maka paradigma tenaga kependidikan pun sudah seharusnya mengalami perubahan pula, khususnya yang berkaitan dengan supervisi atau kepengawasan pendidikan ini. Dari paradigma lama dapat dipahami bahwa pengawasan cenderung bersifat otokratis, mencari-cari kesalahan atau kelemahan orang lain dan berorientasi pada kekuasaan. Pengertian pengawasan seperti ini sering disebut inspeksi atau memeriksa, orang yang melakukan pemeriksaan itu sendiri disebut inspektur. Perubahan demi perubahan telah dialami. Pengaruh-pengaruh barat mulai masuk, sehingga pengertian pengawasan dalam pendidikan dirubah menjadi “supervisi” yang maksudnya hampir sama dengan inspeksi tapi istilah supervisi memiliki arti yang lebih luas dan demokratis, tidak hanya melihat apakah kepala sekolah, guru, dan para pegawai sekolah telah melakukan tugas dan kegiatan sesuai dengan pedoman yang ada, akan tetapi juga berusaha mencari jalan keluar bagaimana cara memperbaikinya. Dengan paradigma baru ini diharapkan para pendidik dan para supervisor dapat menjalin kerjasama yang lebih harmonis dalam rangka mengemban tugas-tugas kependidikan yang dibebankan kepada diri masing-masing.

»»   Selanjutnya.........

FILSAFAT DAN RUANG LINGKUNYA

(Rausana) Download Artikel

Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32) filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai.
Lebih jauh, Jalaludin & Idi (2007: 32) menyampaikan hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, sebagai berikut:
1. Filsafat merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai untuk memecahkan problematika pendidikan dan menyususn teori-teori pendidikan.
2. Filsafat berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
3. Filsafat, dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
»»   Selanjutnya.........

HUBUNGAN ILMU FILSAFAT DAN PENDIDIKAN

(Elfi Sa’ida) Download Artikel

PENDAHULUAN
Pada dasarnya ilmu dalam arti science disini merupakan sumber dari pengetahuan.Ilmu mengkaji alam sebagaimana adanya [das sein] dan batas pada lingkup pengetahuan kita.Pengetahuan digarap oleh ilmu dengan tujuan untuk menjawab segala masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari dan memberi jalan kemudahan.Ilmu [tools] alias pengetahuan bagi manusia untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. .
Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya isi alam yang dapat diamati hanya sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati gunung es, hanya mampu melihat yang di atas permukaan laut saja. Semantara filsafat mencoba menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba segala sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis.Cakupan obyek filsafat lebih luas dibandingkan dengan ilmu,karena ilmu hanya terbatas pada persoalan yang empiris sedangkan filsafat mencakup empiris dan non empiris.
»»   Selanjutnya.........

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AKIDAH ISLAM

(Jauhari) Download Artikel

             Fisafat adalah cara berfikir logis dalam mendapatkan suatu kebenaran,sedangkan akidah adalah bagian dari ajaran islam yang mengatur cara berkeyakinan.pusatnyat adalah keyakinan kepada tuhan.dan dasar dari ajaran islam itu adalah Tauhid(mengaku bahwa allah itu satu).
    Posisi filsafat dalam ajaran islam, Filsafat sebagai philosophy of life  dalam hal ini  sama-sama saling mempengaruhi sikap dan tindakan penganut nya. Bila agama dari Tuhan atau dari langit maka filsafat (sebagai pandangan hidup) berasal dari pemikiran manusia.
    Akidah adalah bagian dari ajaran Islam yang mengatur cara berkeyakinan. Pusatnya ialah keyakinan kepada tuhan. Posisinya dalam keseluruhan ajaran  sangat penting, merupakan pondasi ajaran islam secara keseluruhan, diatas akidah itulah keseluruhan ajaran Islam berdiri dan didirikan. Keterangan seperti ini berlaku juga bagi agama selain Islam.

»»   Selanjutnya.........

PENTINGNYA MEMBANGUN KESADARAN PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH

(M. Sya'rani) Download Artikel

I.Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu unsur pembentukan karakter dan perkembangan diri manusia. Pendidikan seolah tidak henti-hentinya menjalankan peran penting untuk menjadikan manusia dari tidak mengetahui menjadi paham (mafhum).
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi peserta didik (anak) perlu ditingkatkan, mengingat pendidikan merupakan salah satu unsur yang melekat pada diri manusia sebagai hak yang harus diterimanya. Serta pendidikan akan membawa masyarakat itu sendiri menuju kepada kemajuan, baik kemajuan dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kemajuan yang diharapkan oleh masyarakat yaitu ketenteraman, kerukunan, serta terhindar dari berbagai macam bentuk konflik. Umat  islam di Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidikan islam agar sedapat mungkin mampu menghasilkkan produk produk yang potensial sebagai pilar utama dalam mengangkat derajat dan martabat bangsa, tetapi disisi lain kita harus akui bahwa hasilhasil dari pendidikan islam masih mengalami kebuntuan yang cukup berkepanjangan ,lembaga pendidikan islam jarang sekali yang mampu menembus jajaran lembaga pendidikan yang berprestasi , dan bahkan prilaku peserta didik maupun alumni lembaga islam mengalami penyimpangan dari ajaran ajaran islam selama proses pendidikan islam berlangsung.

»»   Selanjutnya.........

MENYUKSESKAN PENDIDIKAKAN KARAKTER MELALUI PERAN SEKOLAH DAN KELUARGA YANG SINERGIS

(Junaidin) Download Artikel

A.    Pendahuluan
Undang-undang Pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak (karakter) serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan yang diamantakan dalam UU sistim pendidikan nasional jelas bahwa pendidikan disetiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis,  terencana, terarah serta mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada semua mata pelajaran dalam kurikulum, kemudian menuntut keteladanan para pendidik dan menciptakan budaya sekolah yang baik  sampai pada peran partisipasi keluarga dan masyarakat serta seluruh stake holder pendidikan guna mencapai tujuan tersebut.

»»   Selanjutnya.........

STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF

(NURNY HAJI AMIRUDDIN) Download Artikel

           Dalam Undang-Undang Nomer 20 tahun 2003 Pasal 3 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
           Rumusan tujuan pendidikan di atas, sarat dengan pembetukan sikap. Dengan demikian, tidaklah lengkap manakala dalam strategi pembelajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap dan nilai. Ada orang yang beranggapan bahwa sikap bukan untuk diajarkan, seperti halnya matematika, fisika, ilmu social dan lain sebagainya, akan tetapi untuk dibentuk.

»»   Selanjutnya.........

SUPERVISOR DAN GURU DALAM PERGOLAKAN

(Mujiburahman) Download Artikel

     Kemelut guru dan supervisor yang melanda dalam perhelatan dunia pendidikan telah menjadi perhatian bagi semua aspek stakeholders pendidikan. Acapkali supervisor melakukan tindakan kesupervisian di sekolah-sekolah di saat itu pula permasalahan kadang terjadi. Guru terkadang masih ketakutan, guru terkadang banyak alasan (tidak datang sekolah dengan alasan bermacam-macam: Sakit, ada urusan keluarga, dinas luar, dll) hanya karena takut untuk disupervisi. Dalam istilah lain yang diberikan terhadap sang supervisor adalah laksana hakim mini yang melakukan pengadilan terhadap guru. Yang menyebabkan guru berdalih yang berlainan: karena lupa laptop, belum print out datanya, laptop masih di tempat services, dll.  Itulah dinamika yang sering terjadi antara guru dan supervisor. Namun Sesungguhnya tidak perlu di takutkan. Sebab semakin banyak guru disupervisi, maka akan semakin tau letak kekurangan dan kelebihan bagi guru itu sendiri, sehingga ke depan dapat menjadi guru yang betul-betul profesional.
»»   Selanjutnya.........

SEKOLAH YANG MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF

(Miftakhul Mubin) Download Artikel

Pendidikan di Indonesia masih perlu banyak pembenahan, agar tidak semakin tertinggal dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Salah satu hal yang perlu segera untuk dibenahi adalah sistem dalam pembelajaran di sekolah sehingga muncullah istilah Pembelajaran aktif. Pembelajaran Aktif merupakan sebuah konsep pembelajaran yang dipandang sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang mutakhir. Pembelajaran aktif adalah belajar yang memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan, tapi juga kemampuan analisis dan sintesis (Rosyada dalam Nurhayati, 2008). Oleh karena itu, setiap sekolah seharusnya dapat mengimplementasikan, melaksanakan, dan mengembangkan pembelajaran aktif ini dengan sebaik mungkin. Dengan merujuk pada gagasan dari Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010), berikut ini disajikan sejumlah indikator atau ciri-ciri sekolah yang telah melaksanakan proses pembelajaran aktif ditinjau dari aspek: (a) ekspektasi sekolah, kreativitas, dan inovasi; (b) sumber daya manusia; (c) lingkungan, fasilitas, dan sumber belajar; dan (d) proses belajar-mengajar dan penilaian.
a)    Ekspektasi Sekolah, Kreativitas, Dan Inovasi
Dalam hal ini idealnya prestasi belajar peserta didik lebih ditekankan pada sesuatu hal yang “menghasilkan” daripada sekedar “memahami” atau “menghafal”. Diharapkan Sekolah dapat menyelenggarakan suatu ajang kompetisi yang mendidik dan sehat. Penciptaan Sekolah yang ramah lingkungan (misalnya; ada tanaman atau pohon yang sangat menyegarkan lingkungan sekolah, ada pot bunga di setiap teras ruangan, tersedianya tempat sampah). Lebih baik lagi jika sekolah membuat kegiatan yang menghasilkan produk/karya/benda berteknologi yang dilaksanakan oleh peserta didik produk tersebut mempunyai nilai artistik, tepat guna dan ekonomis/kapital bahkan dapat untuk dijual. Adanya pameran karya peserta didik yang terprogram dalam kurun waktu tertentu, misalnya sekali dalam satu tahun atau pada saat penerimaan raport kenaikan kelas atau acara perpisahan kelas akhir. Karya peserta didik lebih dominan daripada pemasangan beragam atribut sekolah. Kehidupan sekolah terasa lebih berwarna, ceria, dan riang. Sekolah rapi, bersih, dan teratur. Komunitas sekolah santun, disiplin, dan ramah. Animo masuk ke sekolah itu semakin meningkat. Sekolah menerapkan seleksi khusus untuk menerima peserta didik baru. Ada forum penyaluran keluhan peserta didik. Iklim sekolah lebih demokratis. Diselenggarakan lomba-lomba antarkelas secara berkala dan di tingkat pendidikan menengah ada lomba karya ilmiah peserta didik. Ada program kunjungan ke sumber belajar di masyarakat. Kegiatan belajar pada silabus dan RPP menekankan keterlibatan peserta didik secara aktif. Peserta didik mengetahui dan dapat menjelaskan tentang lingkungan sekolah (misalnya, nama guru, nama kepala sekolah, dan hal-hal umum di sekolah itu). Ada program pelatihan internal guru (inhouse training) secara rutin. Ada forum diskusi atau musyawarah antara kepala sekolah dan guru maupun tenaga kependidikan lainnya secara rutin. Ada program tukar pendapat, diskusi atau musyawarah dengan mitra dari berbagai pihak yang terkait (stakeholders).
»»   Selanjutnya.........

Rabu, 20 Februari 2013

PANDANGAN ISLAM TERHADAP ILMU PENDIDIKAN

(HASANUDDIN ARAFAH) Download Artikel

A.DEFINISI PENDIDIKAN DALAM ISLAM

Kata “Islam” dalam “pendidikan Islam” menunjukkan warna pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang berwarna Islam, pendidikan yang Islam yaitu pendidikan yang berdasarkan Islam.
Menurut Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Berdasarkan definisi diatas, maka teori-teori pendidikan Islam haris membahas hal-hal sebagai berikut:
• Pendidikan dalam keluarga
  - Aspek jasmani,
  - Aspek akal,
  - Aspek hati.
• Pendidikan dalam masyarakat:
  - Aspek jasmani,
  - Aspek akal,
  - Aspek hati.
»»   Selanjutnya.........

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

(USNATU AWALIN) Download Artikel

Jabatan kepala sekolah adalah jabatan yang menarik untuk dibahas. kebijakan – kebijakn yang diterapkan oleh kepala sekolah akan banyak menentukan dalan maju dan berkembangnya suatu sekolah, atau lebih tegasnya bermutu atau tidaknya suatu sekolah. Banyak kajian tentang kepala sekolah, apakah sudah paskan perekrutan kepala sekolah melalui jenjang karier ataukah diperlukan suatu pendidikan khusus dengan spesifikasi pejurusan tertentu yang akan menelorkan kepala sekolah-kepala sekolah yang handal yang mampu menerapkan kepemimpinan dengan  baik dalam mengelola  sekolah, guru, admistrasi,  serta menejemen kepeminpinan.  oleh karena itu seorang  kepala sekolah harus memiliki beberapa kompetensi antara lain adalah.
1. Kompetensi professional kepala sekolah
Kompetensi adalah kemampuan melaksakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan atau latihan. Dalam hal ini kompetensi mengacu kepada perbuatan dan kinerja yang bersifat rasional dan memiliki spesifikasi tertentu dalam pelaksanaan tugas tugas kependidikan.( amidjaya 1980: W  wantja 2008:2) Dengan demikian kompetensi yang mengandung muatan akademik/teoritik dan praktik seharusnya dikaji secara sistematik dengan persyaratan akademik tanpa melupaka persyaratan administratif. Ini mengisyaratkan bahwa jabatan kepala sekolah memerlukan landasan dan sertifikasi melalui pendidkan professional atau akademik.1

»»   Selanjutnya.........

PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

(Rachmad H) Download Artikel

Di era informasi seperti zaman sekarang ini begitu banyak perubahan dalam berbagai aspek bidang kehidupan yang mewarnai kehidupan anak manusia. Utamanya dalam bidang pendidikan pergeseran pola pendidikan dan pengajaran banyak mengalami tren perubahan. Pemakaian perangkat teknologi hampir meliputi keseluruhan proses pengajaran dan pendidikan sehingga muncul anggapan bahwa proses  kegiatan belajar mengajar yang tanpa menyertakan penggunaan perangkat-perangkat multimedia yang mutakhir dan canggih akan dipersepsikan mengalami ketertinggalan teknologi atau yang sering dikenal dengan gaptek (gagap teknologi).
    Akan tetapi anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar oleh karena kalau kita melihat kembali kepada makna pendidikan dan pengajaran tidak semata-mata menggantungkan pencapaiannya kepada ketersediaan alat-alat komunikasi modern tersebut. Ketergantungan yang sangat ketat bisa jadi malah akan  menimbulkan kesalahan arah dan prioritas pencapaian nilai pendidikan. Ketika ada lembaga pendidikan yang memanfaatkan secara optimal dan bahkan berlebih penggunaan perangkat informasi teknologi secara serta merta akan dikesankan bahwa sekolah tersebut adalah sekolah yang unggul dan layak mendapatkan penilaian sebagai sekolah yang maju. Hal tersebut mungkin saja terjadi selama lembaga sekolah tersebut tidak kehilangan identitas dan arah yang utama dan esensi dari target tujuan pendidikan. Alih-alih kemajuan perangkat teknologi pendidikan belum sepenuhnya dibarengi dengan  pencapaian prestasi di wilayah afektif dari civitas akademika pada sebuah lembaga pendidikan. Tidak sedikit penyalahgunaan kerap terjadi dalam pemakaian perangkat teknologi tersebut.Teknologi informasi (termasuk dalam dunia pendidikan) ibaratnya sebagai sebuah pisau, alat tersebut akan memberikan nilai manfaat yang besar jika digunakan pada momen yang tepat sebaliknya akan menjadi bencana jika disalahgunakan untuk kejahatan. Pemakaian pisau yang tepat akan membantu memudahkan pekerjaan banyak orang dan dari pisaulah banyak muncul korban.

»»   Selanjutnya.........

PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI SARANA MENUMBUHKAN KECERDASAN EMOSIONAL

(Noor Hamidah Ma’ruf) Download Artikel

Secara luas pendidikan Islam adalah meliputi semua perbuatan atau usaha generasi tua mengalihkan, melimpahkan pengetahuanya,pengalamanya,kecakapan serta ketrampilan nya kepada generasi di bawahnya,sebagai usaha untuk menyiap- kan kehidupan yang akan dijalani mereka baik hidup didunia  maupun di akhirat. (Zuhairini,dkk,2004 : 92 ) menurutnya untuk mengembangkan  potensi / kemam -puan dasar mereka, maka diperlukan bantuan orang lain untuk membimbing, men dorong dan  mengarahkan untuk dapat berkembang dan tumbuh  secara wajar dan optimal berdaya guna. Dengan begitu mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup -nya, dapat menyesuaikan diri dengan lingkunganya, baik secara individu dan so -sial.
Dunia pendidikan saat ini dikotori dengan berbagai dampak negative dari kemajuan pembangunan  dan teknologi. Hal ini terlihat dari sejumlah berita media  baik media massa maupun media elektronik, banyaknya  pelajar yang menunjuk -kan sikap yang kurang terpuji. Banyak pelajar yang terlibat tawuran,melakukan tindakan kriminal, pencurian penodongan , penyimpangan seksual , menyalahguna kan NAPZA dan lain sebagainya. Perbuatan tidak terpuji yang dilakukan para pe -lajar tersebut benar – benar telah meresahkan masyarakat dan merepotkan pihak keamanan. Hal ini masih ditambah lagi dengan adanya peningkatan sejumlah pe -ngangguran yang pada umumnya adalah tamatan pendidikan.

»»   Selanjutnya.........

EKSISTENSI PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH DASAR

(MUKHAMAD SHOLEH) Download Artikel

A. Pengertian Pendidikan Islam
Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang mnenentukan terhadap eksistensi dan perkembangan masyarakatnya, hal ini karena pendidikan merupakan proses usaha melestarikan, mengalihkan, serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspek dan jenisnya kepada generasi penerus. Demikian pula dengan peranan pendidikan Islam. Keberadaannya merupakan salah satu bentuk manifestasi dari cita-cita hidup Islam yang bisa melestarikan, mengalihkan, menanamkan, dan mentransformasi nilai-nilai Islam kepada generasi penerusnya, sehingga nilai-nilai kultural religius yang dicita-citakan dapat tetap berfungsi dan berkembang dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
»»   Selanjutnya.........

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN YANG BERAKAR PADA KECERDASAN SPIRITUAL

(Guruh Salafi) Download Artikel

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia ini masih berorientasi pada pragmatisme, yakni diarahkan untuk penyediaan sumber daya manusia berkualitas. Sehingga dengan hal tersebut, pembangunan dapat dilaksanakan secara cepat. Oleh karena itu, konsep pendidikan indonesiabelum mampu menyentuh dimensi humanity dimana manusia hanya dianggap menjadi produk kapital dan sebagai alat untuk mengembangkan modal dengan berdasarkan dari materialistik. Berdasarkan hal tersebut, keberhasilan pendidikan yang didasarkan pada teori human capital diukur dari seberapa besar rate of return pendidikan terhadap pembangunan ekonomi.
Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk social dan spiritual. Dan menurut Paulo freire, hakikatnya manusia mampu melakukan transendensi dengan semua realitas yang melingkupinya. Dengan hal itu, manusia akan mengkonstruksi kesadaran integral tanpa merduksi konsep “kesatuan mistik universum” dalam dirinya. Sehingga dengan kesatuan tersebut dapat menimbulkan sifat humanity dan menuju insan kamil. Sebagaimana hakikat dari tujuan pendidikan Indonesia adalah untuk membentuk insane paripurna, baik  di dunia maupun di akhirat.

»»   Selanjutnya.........

MENEJEMEN PEMBELAJARAN

(Abdul Ra’uf)  Download Artikel

A. Menejemen Pembelajaran
    Manajemen Berbasis Sekolah memberi peluang kepada Kepala Sekolah, dan Guru untuk melakukan inovasi di sekolah yang berkaitan dengan kurikulum pembelajaran, langkah-langkah manajerial dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktifitas, kreatifitas dan profesionalisme yang dimiliki.  Hal itu dapat terwujud, menurut Ibrahim Bafadal, bukan hanya ditentukan oleh pimpinan sekolah saja, melainkan sangat bergantung kepada komponen-komponen yang lain seperti; program pembelajaran, dana, lingkungan masyarakat. Semua komponen tersebut ikut menentukan keberhasilan pencapaian tujuan institusional.
    Disamping itu program kegiatan pembelajaran kurikulum, GBPP, hasil analisis GBPP, rencana pembelajaran, dan sejumlah komponen pelaksanaannya merupakan pedoman pembelajaran, dan keberadaannya merupakan arah bagi pengelola pembelajaran dalam memberikan kesempatan kepada murid untuk mendapatkan pengalaman yang maksimal sesuai dengan tingkat kemampuannya dan yang lebih penting adalah bermanfaat bagi kehidupan dimasa yang akan datang.
       
a) Manajemen
1. Pengertian Manajemen dan Karakteristiknya
    Pengertian manajemen banyak dikemukakan oleh para pakar dengan ungkapan yang berbeda – beda   diantaranya adalah sebagai berikut  :
   a. George R. Terry
    Management is accomplishing of the predetermined objective through the efforts of other people.  (Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan – kegiatan orang lain).
»»   Selanjutnya.........

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PROGRESVISME DALAM TINJAUAN EPISTEMOLOGIS

(MUNTAMAH) Download Artikel

BAB I
PENDAHULUAN
        
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pemikiran filsafat pendidikan, terdapat suatu mazhab yang lebih dekat dengan model pemikiran modernitas, yaitu progresivisme. Watak dari aliran ini adalah menghendaki sikap bebas dan modifikatif. Progresif menghendaki pendidikan yang pada hakekatnya progresif. Dari wataknya yang seperti itu, sehingga ia tidak berkepentingan untuk merujuk pada pemikiran-pemikiran dan praktik sistem pendidikan dari para pendahulunya, karena dianggapnya sudah ketinggalan jaman dan kurang relevan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dan perubahan-perubahan sosial yang terjadi pada era sekarang.
Epistemologis merupakan teori pengetahuan yang persoalan sentralnya adalah mengenai persoalan apa yang dapat kita ketahui dan bagaimana cara mengetahuinya. Epitemologi menginginkan sebuah kebenaran yang sesungguhnya benar.
Bagaimana pandangan epistemologis mengenai aliran filsafat pendidikan progresivisme, akan kami jelaskan dalam makalah ini. Berdasar pada pokok bahasannya, maka makalah ini kami beri judul "Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme Dalam Tinjauan Epistemologis".

»»   Selanjutnya.........

MAKNA DIBALIK PERUBAHAN KURIKULUM, ANTARA PENTING DAN GENTING

(Mufatiroh) Download Artikel

 

Di masa lalu dan mungkin sekarang, suasana belajar di lingkungan sekolah sering dipersepsikan sebagai suatu lingkungan yang membosankan, kurang merangsang, berlangsung secara monoton, bahkan menyiksa sehingga peserta didik belajar secara terpaksa dan kurang bergairah. Hal ini disebabkan karena peserta didik setiap hari harus disibukkan dengan pergi ke sekolah dengan membawa banyak buku pelajaran belum lagi sesampai di sekolah melalui pelajaran demi pelajaran dengan hafalan. Padahal kini mereka hidup di era serba digital yang biasa disebut era globalisasai. Di mana pada era ini, apa yang terjadi di belahan bumi yang sangat jauh, dapat dengan segera didengar dan dilihat beritanya dalam waktu yang singkat di rumah – rumah. Dunia bagaikan “ Big Village “. Ini disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi (iptek) yang sangat dahsyat.
Fenomena di atas bila dengan jeli kita perhatikan sangat bertolak belakang. Pada era yang serba global kok masih ada dalam dunia pendidikan kita masih bersifat hafalan dalam belajar dan tidak bersifat nalar. Oleh karena itu perbaikan di dunia pendidikan adalah hal yang sangat mendesak , penting bahkan sangat genting untuk dilakukan mengingat pendidikan adalah investasi masa depan bangsa di mana anak bangsa dididik agar bisa meneruskan gerak langkah kehidupan bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan berpendidikan serta bermoral.

»»   Selanjutnya.........