Kamis, 21 Februari 2013

RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

(SITI ROFI’AH) Download Artikel

BAB I
Pendahuluan

    Filsafat & ilmu adalah 2 kata yang saling terkait, baik secara substansial dan historis. Kata filsafat berasal dari kata majmuk “Filos & Sophia”. Kata pertama berarti cinta atau sahabat, yang kedua berarti pengetahuan bijaksana. Philosophia berarti cinta akan pengetahuan yang benar.
    Istilah filsafat mengandung banyak pengertian Jujun S. Suriasumantri. Namun filsafat diartikan sebagai suatu cara berfikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berfikir mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Tidak ada suatu hal yang bagaimanapun kecilnya terlepas dari pengamatan kefilfasatan.
    Filsafat menanyakan segala sesuatu dari kegiatan berpikir kita dari awal sampai akhir, seperti di nyatakan oleh Socrates, bahwa tujuan filsafat yang sebenarnya bukanlah menjawab pertanyaan kita, namun mempersoalkan jawaban yang diberikan.
»»   Selanjutnya.........

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

(Cicik Zulaichah) Download Artikel

BAB I 
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Apakah kriteria kebenaran?Apakah kriteria bahwa suatu pernyataan adalah benar? Suatu pernyataan adalah benar jika sesuai dengan fakta criterion of truth is “correpondence with reality “, Ini adalah teori korespondensi. Menurut teori ini”suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan denga yang dituju. Dalam proses pembuktian secara empiris  (pengumpulan fakta-fakta) untuk mendukung kebenaran sua tu pernyataan Apakah kriteria kebenaran?: Suatu pernyataan adalah benar jika berhubungan secara logis dengan pernyataan yang lain; Ini adalah benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten teorikoherensi. Menurut teori ini,  suatu pernyataan dianggap berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar Termasuk kedalam teori ini adalah kebenaran matematika dan logika deduktif
»»   Selanjutnya.........

SUPERVISI PENDIDIKAN ANTARA REALITA DAN IDEALITA

(Rohikim Makhtum) Download Artikel

A. Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan di Indonesia maka paradigma tenaga kependidikan pun sudah seharusnya mengalami perubahan pula, khususnya yang berkaitan dengan supervisi atau kepengawasan pendidikan ini. Dari paradigma lama dapat dipahami bahwa pengawasan cenderung bersifat otokratis, mencari-cari kesalahan atau kelemahan orang lain dan berorientasi pada kekuasaan. Pengertian pengawasan seperti ini sering disebut inspeksi atau memeriksa, orang yang melakukan pemeriksaan itu sendiri disebut inspektur. Perubahan demi perubahan telah dialami. Pengaruh-pengaruh barat mulai masuk, sehingga pengertian pengawasan dalam pendidikan dirubah menjadi “supervisi” yang maksudnya hampir sama dengan inspeksi tapi istilah supervisi memiliki arti yang lebih luas dan demokratis, tidak hanya melihat apakah kepala sekolah, guru, dan para pegawai sekolah telah melakukan tugas dan kegiatan sesuai dengan pedoman yang ada, akan tetapi juga berusaha mencari jalan keluar bagaimana cara memperbaikinya. Dengan paradigma baru ini diharapkan para pendidik dan para supervisor dapat menjalin kerjasama yang lebih harmonis dalam rangka mengemban tugas-tugas kependidikan yang dibebankan kepada diri masing-masing.

»»   Selanjutnya.........

FILSAFAT DAN RUANG LINGKUNYA

(Rausana) Download Artikel

Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32) filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai.
Lebih jauh, Jalaludin & Idi (2007: 32) menyampaikan hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, sebagai berikut:
1. Filsafat merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai untuk memecahkan problematika pendidikan dan menyususn teori-teori pendidikan.
2. Filsafat berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
3. Filsafat, dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
»»   Selanjutnya.........

HUBUNGAN ILMU FILSAFAT DAN PENDIDIKAN

(Elfi Sa’ida) Download Artikel

PENDAHULUAN
Pada dasarnya ilmu dalam arti science disini merupakan sumber dari pengetahuan.Ilmu mengkaji alam sebagaimana adanya [das sein] dan batas pada lingkup pengetahuan kita.Pengetahuan digarap oleh ilmu dengan tujuan untuk menjawab segala masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari dan memberi jalan kemudahan.Ilmu [tools] alias pengetahuan bagi manusia untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. .
Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya isi alam yang dapat diamati hanya sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati gunung es, hanya mampu melihat yang di atas permukaan laut saja. Semantara filsafat mencoba menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba segala sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis.Cakupan obyek filsafat lebih luas dibandingkan dengan ilmu,karena ilmu hanya terbatas pada persoalan yang empiris sedangkan filsafat mencakup empiris dan non empiris.
»»   Selanjutnya.........

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AKIDAH ISLAM

(Jauhari) Download Artikel

             Fisafat adalah cara berfikir logis dalam mendapatkan suatu kebenaran,sedangkan akidah adalah bagian dari ajaran islam yang mengatur cara berkeyakinan.pusatnyat adalah keyakinan kepada tuhan.dan dasar dari ajaran islam itu adalah Tauhid(mengaku bahwa allah itu satu).
    Posisi filsafat dalam ajaran islam, Filsafat sebagai philosophy of life  dalam hal ini  sama-sama saling mempengaruhi sikap dan tindakan penganut nya. Bila agama dari Tuhan atau dari langit maka filsafat (sebagai pandangan hidup) berasal dari pemikiran manusia.
    Akidah adalah bagian dari ajaran Islam yang mengatur cara berkeyakinan. Pusatnya ialah keyakinan kepada tuhan. Posisinya dalam keseluruhan ajaran  sangat penting, merupakan pondasi ajaran islam secara keseluruhan, diatas akidah itulah keseluruhan ajaran Islam berdiri dan didirikan. Keterangan seperti ini berlaku juga bagi agama selain Islam.

»»   Selanjutnya.........

PENTINGNYA MEMBANGUN KESADARAN PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH

(M. Sya'rani) Download Artikel

I.Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu unsur pembentukan karakter dan perkembangan diri manusia. Pendidikan seolah tidak henti-hentinya menjalankan peran penting untuk menjadikan manusia dari tidak mengetahui menjadi paham (mafhum).
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi peserta didik (anak) perlu ditingkatkan, mengingat pendidikan merupakan salah satu unsur yang melekat pada diri manusia sebagai hak yang harus diterimanya. Serta pendidikan akan membawa masyarakat itu sendiri menuju kepada kemajuan, baik kemajuan dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kemajuan yang diharapkan oleh masyarakat yaitu ketenteraman, kerukunan, serta terhindar dari berbagai macam bentuk konflik. Umat  islam di Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidikan islam agar sedapat mungkin mampu menghasilkkan produk produk yang potensial sebagai pilar utama dalam mengangkat derajat dan martabat bangsa, tetapi disisi lain kita harus akui bahwa hasilhasil dari pendidikan islam masih mengalami kebuntuan yang cukup berkepanjangan ,lembaga pendidikan islam jarang sekali yang mampu menembus jajaran lembaga pendidikan yang berprestasi , dan bahkan prilaku peserta didik maupun alumni lembaga islam mengalami penyimpangan dari ajaran ajaran islam selama proses pendidikan islam berlangsung.

»»   Selanjutnya.........

MENYUKSESKAN PENDIDIKAKAN KARAKTER MELALUI PERAN SEKOLAH DAN KELUARGA YANG SINERGIS

(Junaidin) Download Artikel

A.    Pendahuluan
Undang-undang Pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak (karakter) serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan yang diamantakan dalam UU sistim pendidikan nasional jelas bahwa pendidikan disetiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis,  terencana, terarah serta mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada semua mata pelajaran dalam kurikulum, kemudian menuntut keteladanan para pendidik dan menciptakan budaya sekolah yang baik  sampai pada peran partisipasi keluarga dan masyarakat serta seluruh stake holder pendidikan guna mencapai tujuan tersebut.

»»   Selanjutnya.........

STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF

(NURNY HAJI AMIRUDDIN) Download Artikel

           Dalam Undang-Undang Nomer 20 tahun 2003 Pasal 3 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
           Rumusan tujuan pendidikan di atas, sarat dengan pembetukan sikap. Dengan demikian, tidaklah lengkap manakala dalam strategi pembelajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap dan nilai. Ada orang yang beranggapan bahwa sikap bukan untuk diajarkan, seperti halnya matematika, fisika, ilmu social dan lain sebagainya, akan tetapi untuk dibentuk.

»»   Selanjutnya.........

SUPERVISOR DAN GURU DALAM PERGOLAKAN

(Mujiburahman) Download Artikel

     Kemelut guru dan supervisor yang melanda dalam perhelatan dunia pendidikan telah menjadi perhatian bagi semua aspek stakeholders pendidikan. Acapkali supervisor melakukan tindakan kesupervisian di sekolah-sekolah di saat itu pula permasalahan kadang terjadi. Guru terkadang masih ketakutan, guru terkadang banyak alasan (tidak datang sekolah dengan alasan bermacam-macam: Sakit, ada urusan keluarga, dinas luar, dll) hanya karena takut untuk disupervisi. Dalam istilah lain yang diberikan terhadap sang supervisor adalah laksana hakim mini yang melakukan pengadilan terhadap guru. Yang menyebabkan guru berdalih yang berlainan: karena lupa laptop, belum print out datanya, laptop masih di tempat services, dll.  Itulah dinamika yang sering terjadi antara guru dan supervisor. Namun Sesungguhnya tidak perlu di takutkan. Sebab semakin banyak guru disupervisi, maka akan semakin tau letak kekurangan dan kelebihan bagi guru itu sendiri, sehingga ke depan dapat menjadi guru yang betul-betul profesional.
»»   Selanjutnya.........