Rabu, 20 Februari 2013

Mengonsep Pendidikan Islam Nusantara ( studi tentang persentuhan pendidikan dan kultur lokal)

(Dewi Khusnah) Download Artikel
Pendahuluan
Secara definisi pendidikan Islam Nusantara memang belum ada. Pendidikan Islam Nusantara hadir; karena “di era millennium ketiga ini terdapat kecenderungan pada lapisan atau kelompok sosial tertentu ke arah keterasingan atau alienasi “ (Maksun faiz: 2002). Hal ini dipertegas oleh Abudin Nata yang mengatakan bahwa pendidikan saat ini pada umumnya amat dipengaruhi oleh pandangan hidup barat yang bercorak ateistik, sekularistik, materialistik, rasionalistik, empiris dan skeptis. Sehingga menghasilkan –pola hidup kearah yang lebih bercorak materialistis, hedonis, sekularis dan individualis. Dan gejala- gejalanya antara lain kurang menghargai nilai-nilai agama, pola hidup permissive (serba boleh).( Abudin Nata: 2003).
Sementara umat Islam tampak gamang dan mengalami krisis Identitas. Hal ini tampak dari perilaku mereka yang kadangkala malah mengasingkan diri dari perkembangan zaman atau menolak mentah-mentah kenyataan yang terjadi. Mereka gemar berkumpul dengan saudara sendiri, melakukan romantisasi zaman keemasan Islam dan mencari kambing hitam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar